top of page

ABOUT US

Bunglon.ga merupakan website yang berisi tentang beragam jenis informasi bunglon mulai dari habitatnya, perilaku bunglon, anatominya, cara berkomunikasinya, fakta unik, cara makan bunglon, reproduksinya, dan popular culture.

 

Company Website : Bunglon.ga

Faqih

Twitter : @fakihworld

E-mail : faqih@bunglon.com

Fintia

Twitter : @fintiaagia

E-mail : fintia@bunglon.com

Prima

Twitter : @pancaprima

E-mail : prima@bunglon.com

Joez

Twitter : @joezshanjaya

E-mail : joez@bunglon.com

Mitha

Twitter : @nurmitha

E-mail : mitha@bunglon.com

Adrianus

Twitter : @adrian

E-mail : adrianus@bunglon.com

SCRUM

Scrum.org

 

Scrum didefinisikan sebagai cara pengerjaan yang membagi tugas-tugas ke dalam modul-modul terkecil. Di dalam setiap modul, akan terdapat beberapa orang yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan modul tersebut hingga selesai. Hal ini dilakukan agar pengerjaan tugas dapat berjalan lebih terfokus. Ciri utama dalam Scrum adalah Agile yaitu dimana sikap setiap anggota yang harus cepat beradaptasi dalam menghadapi tantangan yang gemar menghadang saat pengerjaan proyek.

 

Tahapan-tahapan dalam scrum adalah :

1. Backlog Grooming

Backlog Grooming merupakan tahap pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan tahap-tahap sprint pada Scrum. Meeting ini dilakukan dengan tujuan memilih tahapan prioritas mana saja yang harus dilakukan selama pengerjaan sprint. Backlog Grooming wajib dihadiri oleh seluruh Scrum Team, yang meliputi Product Owner, Scrum Master dan Development Team. Keputusan tertinggi terletak pada Product Owner. Untuk itu Development Team harus mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh Product Owner.

 

2. Sprint Planning

Sprint Planning merupakan meeting yang harus dilakukan setiap kali akan memulai sprint baru. Pada meeting ini Scrum Team merumuskan task-task apa saja yang akan dikerjakan pada 1 sprint. Perlu diperhatikan bahwa dalam 1 kali sprint yang penting bukan banyaknya task yang bisa dikerjakan, tetapi kemampuan task yang dapat dikerjakan dari requirement sampai dengan testing dalam 1 kali waktu sprint berjalan. Waktu sprint ideal berkisar 1-2 minggu, tetapi masih memungkinkan apabila sprint berjalan dalam waktu 1 bulan apabila scope tasknya cukup besar dan tidak dapat dipisah.

 

3. Daily Scrum

Daily Scrum merupakan meeting yang dilakukan setiap hari pada pengerjaan sprint. Pada meeting ini anggota tim saling berbagai apa yang telah dikerjakan kemarin, apa yang akan dikerjakan hari ini, dan apa saja hambatan yang ditemui selama pengerjaan. Scrum Master harus memastikan seluruh anggota Development Team mengutarakan pendapatnya masing-masing.

 

4. Sprint Review

Sprint Review merupakan meeting yang dilakukan setelah 1 kali pengerjaan sprint selesai. Meeting ini dilakukan dengan cara mendemonstrasikan apa yang telah dicapai 1 sprint. Dalam hal ini Scrum Team mendemonstrasikan hasil pekerjaannya kepada stakeholder terkait. Apabila stakeholder memiliki masukan terkait hasil produk pada sprint terakhir, stakeholder dapat meminta meeting dengan Scrum Team.

 

5. Sprint Retrospective

Sprint Retrospective merupakan meeting yang dilakukan pada terakhir 1 masa sprint. Pada meeting ini masing-masing anggota Development Team mengutarakan pendapat mereka terkait kinerja tim pada 1 sprint terakhir. Pendapat yang diutarakan lebih mengarah ke kemampuan komunikasi, pembagian tugas, tanpa membahas sisi teknis project.

 

Scrum memiliki lima nilai utama, yaitu:

 

1. Openness. Setiap orang di dalam tim scrum wajib memiliki keterbukaan terhadap sesama anggota yang lain. Hal ini diperlukan agar setiap anggota tim dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan anggota tim yang lainnya

 

2. Focus. Fokus yang tinggi dibutuhkan dalam pengaplikasian metode scrum karena tidak jarang proyek yang dikerjakan memiliki banyak hal yang harus dilakukan dalam jangka waktu yang terbatas. Tanpa fokus, proyek tersebut akan berantakan dan tidak selesai.

 

3. Respect. Saling menghormati dibutuhkan dalam pengerjaan proyek agar sesama anggota bisa menghargai kelebihan dan kekurangan dari anggota tim yang lainnya.

 

4. Courage. Keberanian merupakan modal yang harus dimiliki oleh setiap anggota scrum. Hal tersebut dibutuhkan agar setiap anggota tim siap dan berani dalam menghadapi segala rintangan yang datang

 

5. Commitment. Menjadi anggota tim Scrum bisa diideologikan sebagai menjalin hubungan dengan seseorang. Setiap anggota tim harus mencurahkan pikiran, fokus, dan energi mereka seoptimal mungkin ke dalam pengerjaan proyek.

 

Dalam pembuatan blog ini, kami menggunakan metode scrum. Dimana awalnya kami mengelompokkan backlog berdasarkan bobot masing-masing. Bobot disini digunakan untuk memberikan prioritas backlog mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu sesuai dengan prioritasnya. Prioritas disini mengacu pada resiko dan hasil yang dicapai. Setelah diurutkan prioritasnya, kami membagi pengerjaan backlog tersebut ke pada tiap-tiap tim berdasarkan kapabilitasnya.Setelah itu, kami melakukan kolaborasi atas backlog-backlog yang telah dikerjakan tersebut.Metode ini memberikan manfaat yang sangat besar dimana kami dapat menyelesaikan setiap backlog dengan efektif dan efisien

bottom of page